Friday, October 21, 2016

MANAJEMEN BANDWIDTH PADA JARINGAN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN TRAFFIC DAN BANDWIDTH INTERNET DENGAN IPCOP


Seiring banyaknya pengguna internet di Politeknik telkom dan bandwidth yang tersedia juga terbatas. Diperlukan suatu mekanisme pengaturan bandwidth dari internet. Hal ini dimaksudkan agar semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasa nyaman dalam menggunakan internet. Salah satu alternatif pengaturan bandwidth adalah mengimplementasikan penggunaan IPCop sebagai alat manajemen trafik dan bandwidth internet. Dengan IPCop, administrator dimudahkan dalam melakukan pengaturan bandwidth dan monitoring trafik dan penggunaan bandwidth internet melalui media web. Dengan mengatur pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth internet ini. Dalam pengujian dilakukan terhadap dua jaringan besar di Politeknik Telkom yaitu jaringan publik dan jaringan staff. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa IPCop berhasil mengoptimalkan dan membatasi bandwidth yang sampai pada client. Terbukti dengan sesuainya throughput yang didapat client dengan throughput yang diatur pada IPCop.

Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat pula. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung akan hal tersebut. Salah satunya adalah koneksi internet yang cepat dan stabil. Bandwidth internet sangatlah mahal. Sehingga  suatu institusi harus dapat secara bijak menggunakan bandwidth yang tersedia dengan sebaik mungkin. Dengan bandwidth tersebut harus bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan internet secara bersamaan. Jika tidak diatur, kemungkinan besar traffic dan bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja, maka dari itu pada proyek akhir ini akan dibuat suatu sistem manajemen traffic dan bandwidth dengan menggunakan IPCop sebagai alatnya. IPCOP adalah suatu distribusi linux yang digunakan sebagai alat yang mempunyai tugas mengatur penggunaan akses internet. Dengan adanya proyek akhir ini diharapkan dapat membantu tugas network administrator dalam mengatur dan memonitor lalu lintas penggunaan akses internet di Politeknik Telkom.

Bandwidth managemen
Bandwidth management dapat didefinisikan sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk medukung kebutuhan suatu layanan jaringan. Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Tujuan dilakukan manajemen bandwidth adalah untuk membagi kapasitas bandwidth yang tersedia dalam jaringan secara tepat untuk setiap klien. Pengguna diharapkan mendapatkan jatah bandwidth yang adil dengan bit rate yang tepat dan delay yang minimal.

Bandwidth dan Traffic
Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Sedangkan istilah traffic dapat didefinisikan sebagai banyaknya informasi yang melewati suatu channel komunikasi (medium komunikasi).

Throughput
Ternyata konsep bandwidth tidak cukup untuk menjelaskan kecepatan jaringan dan apa yang terjadi di jaringan. Untuk itulah konsep Throughput muncul. Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.


MANAJEMEN BANDWIDTH PADA JARINGAN

          Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :

1.  Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.

2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

3. Pengertian Manajemen Bandwidth
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.
                                           
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).

Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.

4. Simple Queues
Queues adalah menu pada winbox dimana kita dapat memanagement bandwith pada suatu koputer client yang sesuai dengan keinginan admin. Dimana computer client di batasi akses upload dan download ke jaringan internet.


               Untuk mengatur manajemen bandwidth pada client menggunakan mikrotik langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi NAT. Konfigurasi NAT sudah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Pada percobaan ini manjemen bandwidth yang dilakukan menggunakan cara Queue Simple. Dengan Queue Simple  bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. Pada percobaan ini manajemen bandwidth yang dilakukan ada tiga jenis yaitu Limitasi Bandwidth, Metode Pembagian Bandwidth Share dan Bandwidth priority.

1.      Limitasi Bandwidth
         Pada kasus ini akan melakukan limitasi maksimal upload dan download  128kbps terhadap client dengan IP 192.168.2.252 yang terhubung ke Router. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second). Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.2.252 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload dan Download 128kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 

Berikut ini adalah proses download yang terjadi pada client 1 dimana kecepatan rata-ratanya adalah 7.100 KB/sec. Seharusnya client 1 dapat melakukan donwload dengan keceptan maksimum 128 KB/sec tetapi karena jaringan dalam keadaan trafik yang padat maka hanya bisa melakikan download dengan kecepatan rata-rata 7.100 KB/sec.

Dengan file yang sama, proses download client 1 lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Karena bandwidtnya sudah dinaikkan. Kecepatannya menjadi 22.555 KB/sec.


Metode Pengendalian Traffic Pada Jaringan


Salah satu metode implementasi QoS pada jaringan adalah dengan pengendalian traffic jaringan dengan melakukan bandwidth management. Terdapat beberapa metode yang dapat kita lakukan untuk mengontrol bandwidth pada jaringan.


1. Prioritas
Pada metode prioritas paket data yang melintasi gateway diberikan prioritas berdasarkan port, alamat IP atau sub net. Jika trafik pada gateway sedang tinggi maka prioritas dengan nilai terendah (nilai paling rendah berarti prioritas tertinggi) akan diproses terlebih dahulu, sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau dibuang. Metode prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang memiliki bandwidth sempit, hanya trafik paling penting saja yang dilewatkan seperti smtp dan pop3.

2. FIFO
Pada metode FIFO jika trafik melebihi nilai set maka paket data akan dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan hanya tertunda beberapa saat. Metode FIFO cocok diterapkan pada koneksi internet dengan bandwidth menengah 64kbps, untuk menghindari bootleneck pada jaringan LAN. Paket data jika melebihi batas konfigurasi akan di masukkan ke dalam antrian dan pada saat jaringan LAN tidak sibuk maka paket data dalam antrian akan dikeluarkan.

3. Penjadwalan/Schedulling
Metode penjadwalan atau scheduling ini paling sering dipakai karena memiliki kemampuan membagi paket data ke dalam ukuran yang sama besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian. Antrian itu kemudian di keluarkan oleh scheduler dengan algoritma round robin.

4. Shape & drop
Shape & drop merupakan metode paling cocok serta efektif untuk jaringan yang memiliki beban trafik sangat tinggi. Jika trafik melebihi nilai set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga trafik menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan bandwidth, kemudian jika trafik terus menerus melebihi nilai set maka paket data akan dibuang (drop). 




No comments:

Post a Comment