IMPLEMENTASI MANAJEMEN
TRAFFIC DAN BANDWIDTH INTERNET DENGAN IPCOP
Seiring banyaknya pengguna internet di
Politeknik telkom dan bandwidth yang tersedia juga terbatas. Diperlukan suatu
mekanisme pengaturan bandwidth dari internet. Hal ini dimaksudkan agar
semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasa nyaman
dalam menggunakan internet. Salah satu alternatif pengaturan bandwidth adalah
mengimplementasikan penggunaan IPCop sebagai alat manajemen trafik dan
bandwidth internet. Dengan IPCop, administrator dimudahkan dalam melakukan
pengaturan bandwidth dan monitoring trafik dan penggunaan bandwidth internet
melalui media web. Dengan mengatur pembagian bandwidth sesuai kebutuhan,
diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth internet ini. Dalam
pengujian dilakukan terhadap dua jaringan besar di Politeknik Telkom yaitu
jaringan publik dan jaringan staff. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa IPCop
berhasil mengoptimalkan dan membatasi bandwidth yang sampai pada client.
Terbukti dengan sesuainya throughput yang didapat client dengan throughput yang
diatur pada IPCop.
Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi
informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat pula.
Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan
akurat oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung akan hal
tersebut. Salah satunya adalah koneksi internet yang cepat dan stabil.
Bandwidth internet sangatlah mahal. Sehingga suatu institusi harus dapat
secara bijak menggunakan bandwidth yang tersedia dengan sebaik mungkin. Dengan
bandwidth tersebut harus bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan
internet secara bersamaan. Jika tidak diatur, kemungkinan besar traffic dan
bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja, maka dari
itu pada proyek akhir ini akan dibuat suatu sistem manajemen traffic dan
bandwidth dengan menggunakan IPCop sebagai alatnya. IPCOP adalah suatu
distribusi linux yang digunakan sebagai alat yang mempunyai tugas mengatur
penggunaan akses internet. Dengan adanya proyek akhir ini diharapkan dapat
membantu tugas network administrator dalam mengatur dan memonitor lalu lintas
penggunaan akses internet di Politeknik Telkom.
Bandwidth managemen
Bandwidth management dapat didefinisikan
sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk medukung kebutuhan
suatu layanan jaringan. Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas
atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat
dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya
bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second).
Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam
memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services).
Tujuan dilakukan manajemen bandwidth adalah untuk membagi kapasitas bandwidth
yang tersedia dalam jaringan secara tepat untuk setiap klien. Pengguna
diharapkan mendapatkan jatah bandwidth yang adil dengan bit rate yang tepat dan
delay yang minimal.
Bandwidth dan Traffic
Istilah bandwidth dapat didefinisikan
sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium
komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam
satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau
bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah
satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS =
Quality Of Services). Sedangkan istilah traffic dapat didefinisikan sebagai
banyaknya informasi yang melewati suatu channel komunikasi (medium komunikasi).
Throughput
Ternyata konsep bandwidth tidak cukup
untuk menjelaskan kecepatan jaringan dan apa yang terjadi di jaringan. Untuk
itulah konsep Throughput muncul. Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur
pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet
yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.
MANAJEMEN
BANDWIDTH PADA JARINGAN
Mengatur dan
membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika
koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari
ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router
Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi
(limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
1. Queue Simple : merupakan cara termudah
untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil
sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap
user.
2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi
lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group
bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika
ingin menggunakan Queue Tree.
3. Pengertian Manajemen Bandwidth
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat
digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan
menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe
lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu
tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang
tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi
atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi
salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS
= Quality Of Services).
Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan
mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk
menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan
mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.
Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah
bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan
menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan
untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
4. Simple Queues
Queues adalah menu pada winbox dimana kita dapat
memanagement bandwith pada suatu koputer client yang sesuai dengan keinginan
admin. Dimana computer client di batasi akses upload dan download ke jaringan
internet.
Untuk mengatur manajemen bandwidth pada client menggunakan mikrotik
langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi NAT. Konfigurasi NAT
sudah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Pada percobaan ini manjemen
bandwidth yang dilakukan menggunakan cara Queue Simple. Dengan Queue Simple
bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP
Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang
bisa dicapai oleh client. Pada percobaan ini manajemen bandwidth yang dilakukan
ada tiga jenis yaitu Limitasi Bandwidth, Metode Pembagian Bandwidth Share dan
Bandwidth priority.
1. Limitasi Bandwidth
Pada kasus ini
akan melakukan limitasi maksimal upload dan download 128kbps terhadap
client dengan IP 192.168.2.252 yang terhubung ke Router. Penentuan kecepatan
maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download
max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps
(bit per second). Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP
192.168.2.252 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload dan Download 128kbps
dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
Berikut ini adalah proses download yang terjadi
pada client 1 dimana kecepatan rata-ratanya adalah 7.100 KB/sec. Seharusnya
client 1 dapat melakukan donwload dengan keceptan maksimum 128 KB/sec tetapi
karena jaringan dalam keadaan trafik yang padat maka hanya bisa melakikan
download dengan kecepatan rata-rata 7.100 KB/sec.
Dengan file yang sama, proses download client 1
lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Karena bandwidtnya sudah dinaikkan.
Kecepatannya menjadi 22.555 KB/sec.
Metode
Pengendalian Traffic Pada Jaringan
Salah satu metode implementasi QoS pada jaringan
adalah dengan pengendalian traffic jaringan dengan melakukan bandwidth
management. Terdapat beberapa metode yang dapat kita lakukan untuk mengontrol
bandwidth pada jaringan.
1. Prioritas
Pada metode prioritas paket data yang melintasi
gateway diberikan prioritas berdasarkan port, alamat IP atau sub net. Jika
trafik pada gateway sedang tinggi maka prioritas dengan nilai terendah (nilai
paling rendah berarti prioritas tertinggi) akan diproses terlebih dahulu,
sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau dibuang. Metode
prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang memiliki bandwidth
sempit, hanya trafik paling penting saja yang dilewatkan seperti smtp dan pop3.
2. FIFO
Pada metode FIFO jika trafik melebihi nilai set
maka paket data akan dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami
pembuangan hanya tertunda beberapa saat. Metode FIFO cocok diterapkan pada
koneksi internet dengan bandwidth menengah 64kbps, untuk menghindari bootleneck
pada jaringan LAN. Paket data jika melebihi batas konfigurasi akan di masukkan
ke dalam antrian dan pada saat jaringan LAN tidak sibuk maka paket data dalam
antrian akan dikeluarkan.
3. Penjadwalan/Schedulling
Metode penjadwalan atau scheduling ini paling
sering dipakai karena memiliki kemampuan membagi paket data ke dalam ukuran
yang sama besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian. Antrian itu
kemudian di keluarkan oleh scheduler dengan algoritma round robin.
4. Shape & drop
Shape & drop merupakan metode paling cocok
serta efektif untuk jaringan yang memiliki beban trafik sangat tinggi. Jika
trafik melebihi nilai set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian
sehingga trafik menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan
bandwidth, kemudian jika trafik terus menerus melebihi nilai set maka paket
data akan dibuang (drop).
Kunjungi alamat http://cahadi10.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment